Alangkah bahagianya
memiliki rumah yang dicintai Allah, dicintai RasulNya dan juga dicintai seluruh
ummat manusia. Rumah tersebut akan dapat terwujud manakala didalamnya tinggal
orang-orang atau keluarga yang senantiasa meningkatkan ketaqwaannya kepada
Allah Swt.
Banyak sekali hal
yang harus dilakukan agar rumah dan rumah tangga seorang muslim memenuhi
kriteria tersebut. Ada penghargaan kepada sesama anggota keluarga, ada
adab-adab yang harus dikembangkan, ada doa-doa di setiap kesempatan, ada
semangat beribadah dan meningkatkan ilmu setiap saat dst. Namun yang paling
penting dasar dari semuanya itu yaitu tegaknya akidah Islamiyah.
Kalau kita meneliti
dan merenungkan al-Qur ân dan al-Hadîts, teristimewa yang
berhubungan dengan Akidah dan Keimanan, maka kita akan menemukan dan memperoleh
saripati ajaran Islam pada kalimah yang terkenal dengan Syahadatain atau
Dua Kalimah Syahadat. Banyak sekali hadis-hadis nabi yang mengungkap dan
mengarahkan kearah itu, mulai dari Ma’rifatullâh, dan Ma’rifat
al-Rasûl yang puncaknya Syahadatain.
Karya tulis sederhana
berikut ini mengungkap, menjelaskan dan memantapkan pengertian itu, serta
bagaimana aplikasinya dalam kehidupan serta tingkatan-tingkatannya yang
terkenal dengan “maqâmat.“
Mengingat ummat Islam
makin jauh dari ajaran Islam, terus menyimpang dari akidah Islam, masih keliru
dalam memahami “syahadatain“ atau hanya sekadar mengucapkannya waktu
nikah, maka mudah-mudahan karya tulis sederhana ini dapat membimbing ummat
kearah pemantapan dua kalimah syahadat dalam rumah tangga, masyarakat dan
negara, serta Internsional.
Selanjutnya
implementasi Syahadatain dalam kehidupan individu, rumah tangga dan sosial,
yang pada saat ini sangat mengkhawatirkan, karena bebejatan moral dan akhlak
akibat Pornografi, Porno Aksi, Porno
Suara, serta pengaruh narkoba,heroin dan ganja serta minuman keras. Hal ini
nampak dihadapan kita dengan banyaknya perceraian, selingkuh, dan yang paling
mengancam kehancuran bangsa ialah menyebarnya homoseks, pelecehan dalam bidang
seks kepada anak-anak.
Sudah lima kali
mengunjung Laut Mati diYordan, dan sudah menulis buku “Kehancuran Bangsa”,
dimana sejarah sudah mencatat, betapa bangsa-bangsa dahulu dihancurkan oleh
Allah karena homoseks dan kebejatan dalam bidang seksual, yang saat ini
merajalela di Indonesia. Buku ini merupakan bimbingan agar tercipta umah Tangga
Sakinah Mawaddah wa Rahmah, dimana Orang
Tuanya adalah Pendidik, Pengawas, Pelindung kepada anak-anaknya sehingga
tercipta Generasi Baru yang Shalih dan Shalihah.
Kepada seluruh
keluarga, asâtidz Pon-Pes al-Qur ân Babussalam dan teristimewa istri tercinta
yang banyak memberikan bantuan sehingga karya tulis ini dapat dicetak, kami
ucapkan terima kasih tak terhingga, semoga amal salehnya mendapat limpahan
pahala dari Allah Swt. Amin !
Sebagai karya tulis
manusia yang masih banyak kekurangan dan kesempitan ilmu, tentunya ada
kekurangan-kekurangan didalamnya, dan tidak mustahil ada kekeliruan, untuk ini
kami mengharapkan tegur-sapa dari para ulama dan cendekiawan serta para pembaca
pada umumnya; kami ucapkan banyak syukur dan terima kasih “jazâkumullâh
khairal jazâi “.
Ukuran : 14,5 x 21
cm. (Edisi Fotocopy)
Tebal : xii + 98
hal.
Harga : Rp. 25.000,-
Untuk pemesanan hubungi: Abi Tami, HP. 081312322631,
08164203928, WA. 081312322631
Tidak ada komentar:
Posting Komentar