Rabu, 07 Desember 2016

MEMBANGUN RUMAH YANG DICINTAI ALLAH, DICINTAI OLEH RASUL DAN DICINTAI SELURUH MANUSIA



Alangkah bahagianya memiliki rumah yang dicintai Allah, dicintai RasulNya dan juga dicintai seluruh ummat manusia. Rumah tersebut akan dapat terwujud manakala didalamnya tinggal orang-orang atau keluarga yang senantiasa meningkatkan ketaqwaannya kepada Allah Swt.
Banyak sekali hal yang harus dilakukan agar rumah dan rumah tangga seorang muslim memenuhi kriteria tersebut. Ada penghargaan kepada sesama anggota keluarga, ada adab-adab yang harus dikembangkan, ada doa-doa di setiap kesempatan, ada semangat beribadah dan meningkatkan ilmu setiap saat dst. Namun yang paling penting dasar dari semuanya itu yaitu tegaknya akidah Islamiyah.
Kalau kita meneliti dan merenungkan al-Qur ân dan al-Hadîts, teristimewa yang berhubungan dengan Akidah dan Keimanan, maka kita akan menemukan dan memperoleh saripati ajaran Islam pada kalimah yang terkenal dengan Syahadatain atau Dua Kalimah Syahadat. Banyak sekali hadis-hadis nabi yang mengungkap dan mengarahkan kearah itu, mulai dari Ma’rifatullâh, dan Ma’rifat al-Rasûl yang puncaknya Syahadatain.

Karya tulis sederhana berikut ini mengungkap, menjelaskan dan memantapkan pengertian itu, serta bagaimana aplikasinya dalam kehidupan serta tingkatan-tingkatannya yang terkenal dengan “maqâmat.“
Mengingat ummat Islam makin jauh dari ajaran Islam, terus menyimpang dari akidah Islam, masih keliru dalam memahami “syahadatain“ atau hanya sekadar mengucapkannya waktu nikah, maka mudah-mudahan karya tulis sederhana ini dapat membimbing ummat kearah pemantapan dua kalimah syahadat dalam rumah tangga, masyarakat dan negara, serta Internsional.
Selanjutnya implementasi Syahadatain dalam kehidupan individu, rumah tangga dan sosial, yang pada saat ini sangat mengkhawatirkan, karena bebejatan moral dan akhlak akibat Pornografi, Porno Aksi,  Porno Suara, serta pengaruh narkoba,heroin dan ganja serta minuman keras. Hal ini nampak dihadapan kita dengan banyaknya perceraian, selingkuh, dan yang paling mengancam kehancuran bangsa ialah menyebarnya homoseks, pelecehan dalam bidang seks kepada anak-anak.
Sudah lima kali mengunjung Laut Mati diYordan, dan sudah menulis buku “Kehancuran Bangsa”, dimana sejarah sudah mencatat, betapa bangsa-bangsa dahulu dihancurkan oleh Allah karena homoseks dan kebejatan dalam bidang seksual, yang saat ini merajalela di Indonesia. Buku ini merupakan bimbingan agar tercipta umah Tangga Sakinah  Mawaddah wa Rahmah, dimana Orang Tuanya adalah Pendidik, Pengawas, Pelindung kepada anak-anaknya sehingga tercipta Generasi Baru yang Shalih dan Shalihah.
Kepada seluruh keluarga, asâtidz Pon-Pes al-Qur ân Babussalam dan teristimewa istri tercinta yang banyak memberikan bantuan sehingga karya tulis ini dapat dicetak, kami ucapkan terima kasih tak terhingga, semoga amal salehnya mendapat limpahan pahala dari Allah Swt. Amin !
Sebagai karya tulis manusia yang masih banyak kekurangan dan kesempitan ilmu, tentunya ada kekurangan-kekurangan didalamnya, dan tidak mustahil ada kekeliruan, untuk ini kami mengharapkan tegur-sapa dari para ulama dan cendekiawan serta para pembaca pada umumnya; kami ucapkan banyak syukur dan terima kasih “jazâkumullâh khairal jazâi “.

Ukuran                :    14,5 x 21 cm. (Edisi Fotocopy)
Tebal                    :    xii + 98 hal.
Harga                   :    Rp. 25.000,-

Untuk pemesanan hubungi: Abi Tami, HP. 081312322631, 08164203928, WA. 081312322631

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Pages

Most Trending