Selasa, 14 Februari 2017

KEHANCURAN SUATU BANGSA

Mengungkap sejarah kehidupan manusia, tidak lepas dari kejayaan dan kehancuran, kebangkitan dan keterpurukan. Hal ini erat hubungannya dengan kehidupan individu, keluarga, masyarakat, suku atau kabilah, kota atau bangsa. Sejarah dan falsafah sejarah banyak mengungkap tabir kegelapan masa lalu, sehingga kita mendapatkan banyak pelajaran yang bernilai tinggi untuk menatap masa depan yang cemerlang.
Itulah sebabnya maka Muhammad ‘Abduh dalam Tafsir Al Manar, ketika menafsirkan kata taqwa pada Qs. al-A’raf [7]: 128, ialah orang yang mengetahui sebab-sebab kemajuan bangsa-bangsa dahulu, kemudian dia menerapkan sebab-sebab kemajuan itu disesuaikan situasi dan kondisi, dan mengetahui sebab-sebab kemunduran dan kehancuran bangsa-bangsa dahulu kemudian dia menghindarinya dan menjauhkannya dari masyarakat dan bangsanya.
Firman Allah tersebut di atas artinya:
Musa berkata kepada kaumnya: "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; sesungguhnya bumi ini milik Allah; diwariskan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya, dan kesudahannya yang baik adalah diwarisi oleh orang-orang yang bertakwa."
 Ungkapan kitab suci al-Quran ini sangat dalam, membutuhkan ilmu yang tinggi dan pengamatan yang mendalam terhadap masa lampau. Tetapi mengungkap sejarah saja, membutuhkan kejelian, karena sejarah banyak direkayasa oleh penguasa-penguasa zalim untuk kepentingan rezimnya. Maka untuk menghindari kekeliruan ini, buku sejarah yang paling autentik ialah Kitab-Kitab Suci, terutama al-Quran.
Bahkan ada ahli sejarah dan ahli tafsir yang mengungkapkan bahwa ¾ al-Quran adalah sejarah, dan justru disinilah kemukjizatannya karena Nabi saww tidak pernah kuliah di Fakultas Satra Jurusan Sejarah, tetapi dapat mengungkap kejayaan dan kehancuran bangsa-bangsa dahulu. Tersirat dapat kita melihat kejayaan dan kebesaran Kerajaan Parsi, Kerajaan Rumawi, Kerajaan Mesir dibawah 35 Raja-Raja Fir’aun, Kerajaan Saba, Kaum ‘Ad, Kaum Tsamud, Ashhab Hijr, Ashhab al-Ukhdud, Ashhab Tubba’, dan lain-lain, dan Kenapa mereka dihancurkan oleh Allah? Adakah bencana yang menimpa mereka erat hubungannya dengan moral dan akhlak bangsa-bangsa itu?
 Buku ini adalah ungkapan al-Quran mengenai peristiwa masa lalu, sebagai cermin besar yang dipertontonkan oleh Allah kepada ummat Muhammad, karena kehadiran Muhammad dipentas sejarah adalah “Rahmatan lil ‘Âlamîn“ Qs. al-Anbiya [21]: 107.
Ungkapannya bermula dari ayat al Quran, terus menelusuri tafsirnya dengan metoda muqaranah, yaitu melihat pandangan para mufassir dari tafsir-tafsir al-Quran (Perbandingan), kemudian kami gunakan pula metoda al-Jam’ yaitu mencantumkan perbedaan pandangan para ahli-ahli tafsir dengan menyatukannya sehingga kita berwawasan luas terhadap ayat-ayat tersebut, tidak terpaku pada satu pengertian dan faham saja.
Menghubungkan sebab-sebab kehancuran ummat-ummat dahulu dengan situasi dan kondisi saat ini, kami serahkan kepada para pembaca, karena kami hanya mengungkap tafsir ayat-ayat al Quran, dan tergantung intelektualitas kita untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan kita saat ini. Al-Quran adalah ilmu yang wajib kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, maka kewajiban kita semua yang beriman kepada al-Quran untuk menyebarkannya dan mengamalkannya, baik menghindari sebab-sebab kehancuran bangsa-bangsa dengan nahi munkar (social control), atau mengaplikasikan sebab kemajuan bangsa-bangsa dengan amar ma’ruf (social support). Semua ini hanya bisa dikerjakan dengan kerja sama (jama’ah), bantu-membantu (ta’âwun), serta tanggung jawab bersama (takâfulul ’ijtimâ’iyah).
Ukuran :        10,5 x 14,5 cm. (Edisi Fotocopy)
Tebal :           220 hal.
Harga :           Rp. 65.000,-

Untuk pemesanan hubungi: Abi Tami, HP. 081312322631, 08164203928, WA. 081312322631.


1 komentar:

About

Pages

Most Trending