Sabtu, 11 Januari 2020

ULUMUL QURAN: STUDI PERKEMBANGAN ILMU-ILMU AL QURAN


Al-Qurân diturunkan oleh Allah Swt melalui wahyu yang diterima oleh Rasulullah saww adalah bahasa Arab yang mengandung minimal tiga fungsi:

1.    Bukti kebenaran Risâlah (Kerasulan) Muhammad saww. atas apa yang disampaikan oleh Muhammad saww dari Allah, yang dengan al-Qurân ini Nabi dapat mengalahkan musuh-musuhnya. Hal ini ditegaskan bahwa al-Qurân adalah mukjizat Nabi yang paling besar.

2.    Al-Qurân adalah al-Hudâ (Pedoman Hidup) bagi manusia yang menjamin tentang keselamatan manusia dunia akhirat, lahir batin, materil spiritual. Lebih-lebih apabila difahami 55 nama-nama al-Qurân yang sekaligus menjelaskan fungsinya, sebagai penjelasan dari inti al-Hudâ (petunjuk/al-Qurân).

3.    Al-Qurân sebagai wasîlah (perantara) ibadah ritual yang mendekatkan dan menghubungkan seseorang dengan Khaliqnya. Dengan membaca al-Qurân kita dapat berdialog dengan Allah Swt. secara langsung dengan bahasa Tuhan sendiri.


Firman Allah surah al-Qashash [28]: 85;
إِنَّ الَّذِي فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْءَانَ لَرَادُّكَ إِلَى مَعَادٍ قُلْ رَبِّي أَعْلَمُ مَنْ جَاءَ بِالْهُدَى وَمَنْ هُوَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
Sesungguhnya Allah yang telah memfardukan Al-Qurân itu. pasti mengembalikan kamu ke kota Mekah. Katakanlah Tuhanku lebih mengetahui siapa yang datang membawa pedoman hidup dan siapa yang datang membawa kesesatan yang nyata”.

Dengan tiga fungsi ini setiap muslim fardu ‘ain mempelajari al-Qurân baik pada aspek qirâah, tahsin al-khath/tulisan, tarjamah, tafsir, dan tahfidz atau hafalan al-Qurân. Perintah ini dipahami berdasarkan istidlâl  (penetapan dalil) al-Qurân surah al-Qashash [28]: 85 yang telah disebutkan.

Berikut ini di antara tujuan studi ‘Ulûm al-Qurân:
1.    Agar dapat memahami al-Qurân sebagai pedoman hidup yang disampaikan oleh Nabi, Sahabat dan Tâbi’in dan para Mufassir.
2.    Agar dapat mengetahui cara dan gaya serta metoda para Mufassir dalam menafsirkan al-Qurân, sehingga kita dapat memilih yang paling baik, paling benar, dan paling cocok dengan situasi dan kondisi. Hal ini akan kita dalami dikala membahas Ilmu Tafsir dan bagaimana metode dan pendekatan para ulama Tafsir dalam menafsirkan al-Qurân.

Kerena fardu ’ain hukumnya mempelajari dan memahami al-Qurân, maka untuk itu membutuhkan persyaratan-persyaratan. Syarat-syarat yang perlu dimiliki inilah yang dinamakan ‘Ulûm al-Qurân, yaitu ilmu-ilmu yang berhubungan dengan al-Qurân. ‘Ulûm al-Qurân ini sangat dibutuhkan terutama yang belum mengetahui bahasa al-Qurân. Bahkan yang mengetahui bahasa al-Qurân pun belum tentu dapat memahami al-Qurân dengan baik apabila tidak memahami ‘Ulûm al-Qurân.

Buku ini dimaksudkan untuk membantu bagi seorang calon pemimpin, atau muballigh Islam khususnya bagi pemula yang background pendidikannya bukan dari pesantren atau perguruan Tinggi Islam jurusan agama dan tidak menutup kemungkinan berguna bagi pencinta studi ilmu-ilmu al-Qurân atau yang ingin mendalaminya baik mahasiwa maupun umum.

Ukuran : 14,5 x 20,5 cm.
Tebal : 396 halaman.
Harga : Rp. 100.000,-
Pemesanan : Muhammad Haitami (Abi Tami) – HP/WA. 0813 12322631

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Pages

Most Trending