Alhamdulillah dengan rahmat dan hidayah Allah Swt,
kami telah menyusun Tafsir al-Qur ân Lintas Mazhab, yang membahas
ayat-ayat yang berkenaan dengan ibadah haji, yang dicetak berulang kali 15 kali
sejak 1993. Tak dimungkiri, para fuqahâ lelah banyak membahas ibadah
haji dan aspek fiqh sesuai dengan mazhabnya masing-masing. Namun, mereka pada
umumnya bertolak dari hadis-hadis nabi Saww dan kurang menonjolkan ayat Qur
ân-nya. Akibatnya, ummat kadang melaksanakan haji lepas dari kendali
utamanya yaitu ayat-ayat al-Qur ân. Hal ini tak pelak melahirkan perbedaan
dalam tata cara ibadah - meski yang terdapat dalam cabangnya atau rantingnya
saja. Jika kita perhatikan secara saksama, banyak riwayat yang bertentangan,
baik yang masih mungkin untuk ditarjih (diunggulkan) maupun yang harus ditolak
salah satunya. Dan, ummat pun kadang bingung menghadapi perbedaan pendapat,
dan bahkan berselisih atas suatu kesimpulan fikhi yang amat tajam.
Untuk lebih mendalami pemahaman Haji dari aspek riwayat, maka
saat ini kami menyusun Haji berdasarkan riwayat Ahlu al-Bait (Syiah), dan
riwayat Ahlu al-Sunnah (Sunni), langsung kepada ayat-ayat al-Qur ân. Naskah
ini adalah terjemahan dari kitab: اَلْحَجُّ فِي الْقُرْآنِ(Haji dalam Al-Qurân),
تَحْقِيْقُ
مُعَاوِنِيَّةِ شُئُوْنِ التَّعْلِيْمِ وَالْبُحُوْثِ الْإِسْلاَمِيَّةِ فِي الْحَجِّ,
yang diterbitkan oleh Urusan Pendidikan dan Haji Iran, yang diterbitkan tahun
1414 H. Terjemahan ini adalah ringkasan dari kitab tersebut, karena isinya
terdiri dari aneka riwayat yang sangat banyak sekali, baik riwayat Sunni,
maupun riwayat Ahlul Bait atau Syiah. Kitab ini saya temukan disebuah toko
kitab, ketika bertugas studi banding tentang UU Wakaf di Teheran thn 2003.
Memahami haji secara langsung dari al-Qur ân dan Hadis
berdasarkan riwayat baik dari Ahlu al-Sunnah maupun dari Ahlu al-Bait
akan memberikan wawasan yang luas. Dengan wawasan kita yang luas, maka kita
tidak akan pusing melihat perbedaan:
1. Ihthiyäth, sikap kehati-halian dengan
memilih pendapat yang paling aman.
2. Mengutamakan dan
mendahulukan al-Qur ân dari pada hadis.
3. Menerapkan hukum
berdasarkan situasi dan kondisi karena haji dalam pelaksanaannya memiliki
berbagai alternatif.
Dengan melode ini ukhuwah dapat terjaga, dan jiwa ujub (merasa
benar sendiri) dapat dihindarkan. Mudah-mudahan para pembaca - khususnya jamaah
haji-memperoleh informasi yang luas melalui buku ini. Dengan informasi ini, wawasan
haji bertambah luas, dan mereka dapat melaksanakan ibadah haji dengan hati yang
mantap serta memahami dan menghayati ilmunya. Dan, inilah salah satu syarat
menuju haji yang sarat kebaikan dan diterima oleh Allah Swt (Mabrûr).
Dengan wawasan ibadah haji berdasarkan riwayat Ahlu al-Sunnah
dan Ahlu al-Bait itu akan membuka ilmu dan wawasan kita, sehingga terjadi
pencerahan dalam merealisasikan wahdah dan ukhuwah Islamiyah.
Ukuran : 14,5 x 20,5 cm.
Tebal : 168 hal.
Harga : Rp. 40.000,-
Pemesanan, silahkan hubungi :
Abi Tami (Muhammad Haitami)
HP/WA 081312322631
Pemesanan, silahkan hubungi :
Abi Tami (Muhammad Haitami)
HP/WA 081312322631
Tidak ada komentar:
Posting Komentar