Senin, 30 Desember 2019

RAMALAN PRABU JAYABAYA – Jilid 2


Siapa yang tidak kenal dengan ramalan Jayabaya ini: Jamane jaman edan, nek ora edan ora keduman. Artinya, zaman sekarang adalah zaman tidak karuan, yang tidak ikut-ikutan arus tidak akan mendapat bagian.

Menakutkan ya? Tentu! Berarti kalau kita tidak ikut-ikutan korupsi, karena sekarang sedang zaman korupsi, kita tidak akan pernah kaya?

Bukan begitu, karena Jayabaya melanjutkan: sak becik-becike uwong sing eling lan waspodo. Artinya, sebaik-baik orang adalah yang ingat (pada Allah atau ajaran agama) dan waspada dengan segala kondisi.

Ternyata yang lebih utama adalah yang tidak mengikuti arus begitu saja, ikut gila-gilaan, meskipun barangkali dianggap ketinggalan zaman.

Pada umumnya, para sarjana sepakat bahwa sumber Ramalan Prabu Jayabaya ini sebenarnya hanya satu, yakni Kitab Asrar (Musarar) karangan Sunan Giri Perapan (Sunan Giri ke-3) yang dikumpulkan pada tahun Saka 1540 = 1028 H = 1618 M. Setelah dilakukan penyempurnaan oleh para pujangga akhirnya kitab ini dikenal sebagai “Jangka Jayabaya” karena dibuat tatkala Prabu Jayabaya dari Kediri berkuasa tahun 1135-1157 M.

Jumat, 20 Desember 2019

DOA DAN DZIKIR DALAM AL QURAN


DEKATKAN DIRI PADA ALLAH DENGAN AYAT-AYAT MA’RIFATULLAH

Inti ibadah adalah doa, ad du'a muhhul 'ibadah. Semua tata cara ibadah dalam Islam, seperti shalat dan haji, berisi doa-doa dan dzikir. Untuk itu memahami dan menguasai berbagai doa dan dzikir sangat dianjurkan.

Dzikir adalah ibadah yang paling utama dalam Islam yang tidak dibatasi oleh waktu, tempat dan situasi, serta jumlah, demikian juga doa. Banyak ayat-ayat al-Qur ân dan Hadis yang mengungkapkan hal ini. Bahkan ingatnya Allah kepada kita tergantung kepada zikir kita sebagaimana ayat yang populer, “Zikirlah kepada-Ku niscaya Aku ingat kepada kalian.”

Senin, 16 Desember 2019

ASMAUL HUSNA SEBAGAI METODA MA’RIFATULLAH


Alhamdulillah, buku berjudul Asma-u Al Husna telah dapat kami persembahkan kepada umat Islam, khususnya jamaah Babussalam yang selama ini setia mengikuti ceramah dai-dai Babussalam. Rasulullah Saw. bersabda, bahwasanya siapa yang hafal Asma-u Al Husna dijamin masuk surga. Tentu saja bukan sekedar hafal seperti hafalnya anak SD, melainkan disertai pemahaman mendalam dan pengamalan akan makna nama-nama Allah tersebut.

Jangankan seluruh Asma-u Al Husna yang jumlahnya 99. Satu saja disebut nama Allah, misalkan Ar Rahman, dan kemudian dipahami secara mendalam serta diamalkan dalam kehidupan sehari-hari; niscaya akan mengantarkannya masuk surga. Ar Rahman artinya "sumber rahmat", sumber kasih sayang.

Sabtu, 05 Oktober 2019

TAFSIR AYAT AL TAJHIZ: PERSIAPAN MENGHADAPI MUSIBAH


MUSIBAH ADALAH SUATU KEPASTIAN

Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari musibah. Bahkan kehidupan itu sendiri adalah bergerak dari satu musibah ke musibah yang lain. Allah Swt berfirman,

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji´uun". Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”, Qs Al Baqarah (2): 155-157.

About

Pages

Most Trending