Alhamdulillah, buku berjudul Asma-u Al Husna telah dapat
kami persembahkan kepada umat Islam, khususnya jamaah Babussalam yang selama
ini setia mengikuti ceramah dai-dai Babussalam. Rasulullah Saw. bersabda,
bahwasanya siapa yang hafal Asma-u Al Husna dijamin masuk surga. Tentu
saja bukan sekedar hafal seperti hafalnya anak SD, melainkan disertai pemahaman
mendalam dan pengamalan akan makna nama-nama Allah tersebut.
Jangankan seluruh Asma-u Al Husna yang jumlahnya 99. Satu
saja disebut nama Allah, misalkan Ar Rahman, dan kemudian dipahami
secara mendalam serta diamalkan dalam kehidupan sehari-hari; niscaya akan
mengantarkannya masuk surga. Ar Rahman artinya "sumber
rahmat", sumber kasih sayang.
Perhatikan kasih sayang Allah kepada makhluk-Nya. Tanpa diminta
pun Dia memberikannya. Pernahkah kita meminta udara untuk bernafas, meminta
jantung tetap berdetak? Berapa banyak uang harus kita keluarkan jika udara yang
kita hirup harus dibayar. Berapa banyak uang jika setiap kali jantung berdetak
harus dikeluarkan biaya?
Di rumah sakit ada jenis suntik agar bisa kentut, yaitu bagi
orang yang habis dioperasi. Berapa banyak uang harus kita keluarkan untuk
ribuan kentut yang sudah dan akan kita keluarkan hingga akhir hayat nanti.
Kasih sayang Allah bahkan menjangkau makhluk-Nya yang ada di
dasar laut, makhluk-Nya yang ada di ketinggian gunung; bahkan orang yang
durhaka kepada-Nya pun masih Dia sayangi. Bisa saja Allah mencabut kasih
sayang-Nya, dan makhluk itu akan binasa.
Orang yang memiliki jiwa Ar Rahman niscaya senantiasa memancarkan kasih sayang. Kepada siapa saja: manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, benda hidup dan benda mati. Dia menyayangi sesama manusia, yang pangkatnya lebih rendah atau lebih tinggi, yang kekayaannya berlebih atau yang papa. Dia juga menyayangi dan merawat benda-benda mati, rumahnya, mobilnya; karena menyadari semuanya makhluk Allah yang diciptakan-Nya tidak dengan sia-sia. Rabbana- ma- khalaqta ha-dza bathi-lan, Tuhan kami tidak menciptakan semua ini dengan sia-sia.
Orang yang memiliki jiwa Ar Rahman niscaya senantiasa memancarkan kasih sayang. Kepada siapa saja: manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, benda hidup dan benda mati. Dia menyayangi sesama manusia, yang pangkatnya lebih rendah atau lebih tinggi, yang kekayaannya berlebih atau yang papa. Dia juga menyayangi dan merawat benda-benda mati, rumahnya, mobilnya; karena menyadari semuanya makhluk Allah yang diciptakan-Nya tidak dengan sia-sia. Rabbana- ma- khalaqta ha-dza bathi-lan, Tuhan kami tidak menciptakan semua ini dengan sia-sia.
Itu baru satu saja dari keseluruhan Asma-u Al Husna.
Bagaimana jika dia mengamalkan dua, tiga, empat, sepuluh, dua puluh, tiga
puluh...... tak dapat dipungkiri jika jaminannya adalah surga.
Buku kecil ini diharapkan dapat membimbing pembaca memahami Asma-u
Al Husna. Untuk itu setelah dibaca, hendaklah pembaca rajin mewiridkannya.
Pada tahap awal barangkali bibirnya masih bergerak-gerak sesuai bacaan, namun
akhirnya tanpa bibir bergerak hati senantiasa berdetak seirama bacaan.
Selanjutnya bibir dan hati berhenti mengucap namun lafadz Asma-u Al Husna
itu sudah merasuki tubuh kita bersama aliran darah.
Pembaca akan diajak memahami fungsi-fungsi Asma-u Al Husna
sbb:
1. Asma-u Al Husna
sebagai metoda ma'rifat kepada Allah, mengenal Allah melalui sifat-sifat-Nya.
Dengan memahami satu persatu Asma-u Al Husna kita akan mengenal
bahwasanya Allah itu: Maha Penyayang, Maha Kuasa, Maha Bijaksana, Maha Berat
Siksanya, dll.
2. Asma-u Al Husna
sebagai dzikir, metoda mengingat Allah yang akan membawanya kepada ma'rifatullah.
Dengan mengulang-ulang membacanya, mewiridkannya, niscaya kita yakin akan keberadaan-Nya
dengan segala kesempurnaan-Nya.
3. Asma-u Al Husna
sebagai doa, sarana bermohon kepada Allah, sehingga doanya mustajab. Kita
diperkenankan bermohon dengan menyebut nama-Nya sesuai dengan kepentingan kita,
misalnya: Ar Razaq saat kita memerlukan kelancaran rezeki, Asy Syifa
saat kita menghendaki kesembuhan dari penyakit, dll.
4. Asma-u Al Husna
sebagai sumber kekuatan. Agama bukanlah sekedar urusan ghaib saja, namun ada
kaitannya dengan urusan lahiriah. Sebagai contoh, Asma-u Al Husna yang
sudah merasuk dalam tubuh kita akan dapat mengendalikan emosi dan mengatur
aliran darah. Dus, ini adalah suatu kekuatan, fisik dan psikis yang amat hebat.
5. Asma-u Al Husna
sebagai sumber nilai moral, pembimbing kearah akhlak mulia. Tak dapat
dipungkiri, bahkan harus diyakini dan diteladani, jika setiap lafadz Asma-u
Al Husna adalah lafadz atau ungkapan yang menunjukkan tingginya nilai moral
yang terkandung. Hendaklah perilaku kita, akhlak kita, merupakan cerminan dari
sifat-sifat Allah yang terkandung dalam nama-Nya, yaitu Asma-u Al Husna.
Buku ini berisi tentang nama-nama Allah yang terhimpun dalam Asma-u
Al Husna (Nama-nama Allah yang indah) maupun Asma-u Allah A'zham
(Nama-nama Allah yang agung). Penulis berharap dengan bimbingan para muballigh
akan dapat diketahui makna yang mendalam dari keseluruhan nama-nama Allah. Dengan
demikian dapatlah diketahui dan dikenal Allah Tuhan kita dengan lebih baik
lagi. Dengan mengenal Allah lebih baik maka sifat-sifat Allah itu akan memancar
dalam perilaku sehari-hari.
Kita belum akan mendapatkan kekuatan dari sekedar menyebut Asma-u
Al Husna dan Asma-u Allah Al A'zham berkali-kali; manakala kita
belum memahami maknanya secara mendalam. Untuk itu bimbingan dari para
muballigh dalam mengkaji risalah kecil ini sangat diperlukan.
Ukuran : 14,5 x 20,5 cm. (Edisi fotocopy, Cover fullcolor).
Ukuran : 14,5 x 20,5 cm. (Edisi fotocopy, Cover fullcolor).
Tebal : 70 hal.
Harga : Rp. 25.000,-
Kontak Person : Abi Tami (Muhammad Haitami), HP / WA 0813 12322631
Harga : Rp. 25.000,-
Kontak Person : Abi Tami (Muhammad Haitami), HP / WA 0813 12322631
Tidak ada komentar:
Posting Komentar