Senin, 21 September 2020

BERSAHABAT DENGAN AL-QUR ÂN

 


Jika kita ungkapkan Syu’ab al-Îmân, cabang-cabang ke Imanan, satu diantaranya ialah:

تَعْظِيْمُ اْلُقْرآنِ

Yaitu mengagungkan al-Qur ân,

 

Yang oleh Imâm Abu ‘Abdillâh al-Halîmî Rahimahullâh menegaskan realisasinya ialah:

1.    Mempelajarinya.

2.    Mendawamkan mempelajari dan membacanya.

3.    Menghadirkan hati ketika membacanya.

4.    Senantiasa mentafakkurinya.

5.    Mengulang-ngulang ayat-ayatnya.

6.    Menangis dikala perlu menangis, gembira dikala harus gembira.

7.    Membuka bacaan dengan isti’adzah atau ta’awwudz.

8.    Berhenti membaca dengan hamdalah dan tashdîq.

9.    Selawat kepada Nabi Saww.

10.  Syahadat kepada Nabi dan menyebarkannya.

11.  Memperhatikan adab-adab membaca al-Qur ân.

 

Jika seseorang sudah khatam membaca al-Qur ân maka hendaklah dia memperhatikan adab-adab membaca al-Qur ân itu diantaranya:

1.    Hendaklah mengulang dari awal lagi, dan dikala khatam al-Qur ân hendaknya bersama-sama dengan keluarga.

2.    Bersungguh-sungguh untuk mengkhatamkan al-Qur ân baik siang atau malam.

3.    Jika akan berdoa, maka hendaklah bertakbir lebih dahulu.

4.    Doa sesudah membaca al-Qur ân, baik urusan dunia maupun urusan akhirat.

5.    Satu diantara mengagungkan al-Qur ân ialah berhenti dikala kata surga, dan neraka, dengan memohon surga dikala menyebut surga, dan berlindung kepada Allah agar dijauhkan dari neraka jika menyebut neraka.]

 

Setiap membaca al-Qur ân maka hendaklah dia memantapkan Ma’rifatullâh dikala bacaan al-Qur ân di ulang-ulang:

1.    Sujud dikala melewati ayat sujud.

2.    Tidak membaca al-Qur ân dikala junub dan haidh.

3.    Tidak membawa mushhaf dan tidak menyentuhnya jika tidak dalam keadaan suci.

4.    Sebelum membaca al-Qur ân hendaknya membersihkan mulut dengan siwak dan berkumur-kumur.

5.    Menggunakan pakaian yang bersih dan indah serta harum-haruman dikala membaca al-Qur ân.

6.    Menjaharkan membaca al-Qur ân dikala malam dan sir dikala siang hari.

7.    Hendaknya tidak memotong bacaannya atau surah karena ada yang menyapanya sebelum tammat stu surah.

8.    Hendaklah memperindah bacaan seindah kemampuannya.

9.    Hendakya membaca al-Qur ân dengan tartil dan lancar.

10.  Hendaknya membaca al-Qur ân jangan kurang dari tiga ayat.

11.  Hendaknya mengajarkan al-Qur ân terhadap orang yang berminat tanpa menyulitkannya dengan upah.

12.  Hendaknya menggunakan qiraah yang umum, tidak menggunakan qiraah yang jarang digunakan.

13.  Didalam membaca dan mempelajari al-Qur ân hendaknya dibawah bimbingan tenaga ahli qiraah.

14.  Mushhaf al-Qur ân yang dimiliki hendaknya senantiasa digunakan dalam membaca al-Qur ân, dimana setiap hari hendaknya digunakan membaca al-Qur ân.

15.  Jika hafal al-Qur ân, maka gunakanlah mushhaf sewaktu-waktu, sekaligus mengulang dan memperkuat hafalan.

16.  Dikala membaca al-Qur ân itu usahakanlah menghadap ke kiblat secara syar’i.

 

Buku ini secara singkat mengungkapkan semuanya ini sehingga setelah membaca, seorang muslim lebih mantap ma’rifatnya kepada Allah dan bertambah mantap keimanannya kepada al-Qur ân, dan akan lebih mantap dalam pengamalan dan penyebarannya. Mudah-mudahan para pembaca dapat memahami dan merealisasikannya. Amin.


Ukuran : 14,5 x 20,5 cm.

Tebal : 250+xiv hal.

Harga : Rp. 75.000,-

Pemesanan : Haitami (081312322631)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Pages

Most Trending