Sabtu, 15 Juli 2017

40 SIHIR HALAL



Kata sihir berasal dari kata sahara – yasharu – sihran, yang berarti menyihir, menipu, membujuk, menarik, memikat hatinya, membelokkan. Kata al-sihru dan perubahannya didalam al-Qur ân kita temukan 63 kali pada 61 ayat karena ada dua ayat yang terulang dua kali pada surah Thâha ayat 63 dan 69 yang tersebar pada 27 surah, baik Makkiyah maupun Madaniyah.

Senin, 10 Juli 2017

KUMPULAN HADIS MA’RIFATULLAH (1)



Dalam khasanah pustaka Islam dikenal ada beberapa hadis arbain, atau buku berisi kumpulan 40 hadis, yang terkenal adalah Hadis Arbain oleh Imam Al Nawawi. Buku yang di tangan pembaca saat ini adalah terjemahan dari “Kumpulan Hadis Arbain” tulisan Imam Ahmad Al Rifa’i yang diberi judul “Ha-latu Ahl al Haqi-qah Ma’allah”. Beliau adalah seorang ulama bermazhab Syafi’i, sekaligus seorang sufi. Beliau juga keturunan ke-16 Rasulullah.

Mengingat kandungannya yang sangat bermanfaat bagi pembinaan pribadi muslim, lebih-lebih dalam dunia modern sekarang ini, juga sejalan dengan kajian ma’rifatullah yang selama ini saya sampaikan, maka saya tergerak untuk menterjemahkannya dan menjadikannya sebagai sebuah buku dengan judul “Kumpulan Hadis Ma’rifatullah”.

Minggu, 02 Juli 2017

MEMBINA GENERASI QUR ÂNI



Al-Qur ân banyak mengungkap kisah orang-orang saleh dalam sejarah perjalanan manusia, sebagaimana banyak mengungkap kisah orang-orang jahat, baik laki-laki maupun perempuan. Laki-laki zalim yang ditonjolkan diantaranya Fir’aun, Qârun, sedang perempuan jahat yang diungkapkan oleh Allah didalam al-Qur ân diantaranya istri Abu Lahab, istri Nabi Nh, istri Nabi Lth.
Faktor apakah yang mendorong terjadinya situasi ini? Adakah faktor gen? Adakah faktor hidayah? Hal ini perlu direnungkan, lebih-lebih dalam situasi dan kondisi saat ini, dimana kejahatan semakin meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya.

Jumat, 28 April 2017

TAZKIYAH - Mensucikan Jiwa, Meredam Hawa Nafsu



Apa tazkiyah itu? Tazkiyah berasal dari kata zakâyazkûzakâan - wa zakwan yang berarti tumbuh, berkembang saleh, baik, dan subur. Ada sembilan hal yang harus dibersihkan dalam diri kita yaitu: 1. Tazkiyah al-‘aqli, 2. Tazkiyah al-arwah, 3. Tazkiyah al-Qalb, 4. Tazkiyah al-Sir, 5. Tazkiyah al-Nafs, 6. Tazkiyah al-Amwâl, 7. Tazkiyah al-Nasal, 8. Tazkiyah al-Bî’ah/al-Ijtimâ’, dan 9. Tazkiyah al-Jasad.
 
Tazkiyah adalah pemantapan dan tangga berikutnya setelah memahami Ma’rifatullâh.
 
Tangga-tangga dalam tazkiyah meliputi: 1. Mengosongkan kalbu dari akhlak yang hina, 2. Menghiasi kalbu dengan akhlak terpuji, dan 3. Memurnikan hati hanya kepada Allah.

Sabtu, 25 Februari 2017

SAFARI ROHANI AYATUL HIRZ

Safar menurut bahasa adalah berjalan, atau bepergian. Islam adalah agama yang praktis dan mudah. Oleh karena itu fuqaha (ahli fiqih) menetapkan ijtihad dalam shalat safar (wajib) yang sesuai dengan kondisi perja­lanan tersebut, berdasarkan pemahaman dari Al-Qur'an dan Al-Sunnah.

Untuk ini lahirlah empat mazhab, sejak zaman sahabat sampai periode mujtahidin dan sekarang ini:

Pertama : Dua rakaat dalam safar itu wajib hukumnya, kecuali shalat Maghrib. Mereka menetapkan istilah “Azi-mah” atau satu kepastian.
Kedua : Dua rakaat dalam safar itu (kecuali Maghrib) rukhshah (keringanan), boleh dilaksanakan boleh tidak dilaksanakan.
Ketiga : Dua rakaat dalam perjalanan itu (kecuali Maghrib) sunnah hukumnya, karena seumur hidup Nabi setiap safar, shalatnya dua rakaat.
Keempat : Takhyir, atau bebas memilih.

AL ADZKAR : BIMBINGAN DOA DAN DZIKIR MENURUT AL QURAN DAN SUNNAH

Buku “Al-Adzkâr“ berisi dzikir-dzikir dan wirid-wirid serta doa-doa sesudah salat dan doa-doa harian yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan di dunia ini dan merupakan tugas utama sebagai implementasi dari Makrifatullah. Dzikir adalah ibadah yang paling utama didalam Islam yang tidak dibatasi oleh waktu, tempat dan situasi, serta jumlah, demikian juga doa. Banyak ayat-ayat al-Qur ân dan Hadis yang mengungkapkan hal ini. Bahkan ingatnya Allah kepada kita tergantung kepada dzikir kita sebagaimana ayat yang populer:
Dzikirlah kepada-Ku niscaya Aku ingat kepada kalian.”

Karena manusia adalah makhluk yang lemah,dan kekuatan itu hakikatnya ada pada Allah Swt maka kita diperintahkan untuk berdoa, dimana doa adalah otak dan intinya ibadah sebagaimana nabi yang kita cintai telah mengungkapkannya. Dan juga diungkapkan oleh nabi, bahwa doa itu adalah pedang orang-orang yang beriman. Dan Allah Swt memerintahkan dalam al-Qur ân:



Berdoalah kepada-Ku niscaya Aku akan menerima semua doa kalian.”

Selasa, 14 Februari 2017

KEHANCURAN SUATU BANGSA

Mengungkap sejarah kehidupan manusia, tidak lepas dari kejayaan dan kehancuran, kebangkitan dan keterpurukan. Hal ini erat hubungannya dengan kehidupan individu, keluarga, masyarakat, suku atau kabilah, kota atau bangsa. Sejarah dan falsafah sejarah banyak mengungkap tabir kegelapan masa lalu, sehingga kita mendapatkan banyak pelajaran yang bernilai tinggi untuk menatap masa depan yang cemerlang.
Itulah sebabnya maka Muhammad ‘Abduh dalam Tafsir Al Manar, ketika menafsirkan kata taqwa pada Qs. al-A’raf [7]: 128, ialah orang yang mengetahui sebab-sebab kemajuan bangsa-bangsa dahulu, kemudian dia menerapkan sebab-sebab kemajuan itu disesuaikan situasi dan kondisi, dan mengetahui sebab-sebab kemunduran dan kehancuran bangsa-bangsa dahulu kemudian dia menghindarinya dan menjauhkannya dari masyarakat dan bangsanya.
Firman Allah tersebut di atas artinya:
Musa berkata kepada kaumnya: "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; sesungguhnya bumi ini milik Allah; diwariskan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya, dan kesudahannya yang baik adalah diwarisi oleh orang-orang yang bertakwa."

MEMBUKA TUJUH PINTU SURGA MENUTUP TUJUH PINTU NERAKA

Ada beberapa kelompok manusia pada saat nanti kembali kepada Allah, Al Qur’ân menyebutkannya sebagai berikut :
Kelompok pertama disebut ashhâb al-maimanah atau ashhâb al-yamîn yaitu golongan kanan.
Kata ashhâb al-maimanah dapat kita temukan dua kali dalam satu ayat yaitu surah al-Waqi`ah [56]: 8. Sedang kata al-yamîn, kita temukan enam kali dalam lima ayat yaitu surah Waqi`ah [56]: 27. Dalam surah 56: 38, kita temukan dua kali. Surah 56: 90 satu kali, surah 56: 91 satu kali dan surah al-Muddatstsir [74]: 39 satu kali.
Kelompok kedua disebut ashhâb al-masy’amah atau ashhâb al-syimâl yaitu golongan kiri. Kata al-masy’amah dapat kita temukan tiga kali yaitu pada surah 56: 9 dua kali dan surah al-Balad [90]: 19 satu kali. Adapun istilah al-syimâl, kita temukan dua kali dalam satu ayat yaitu surah 56: 41.
Kelompok ketiga ialah al-sâbiqûn al-sabiqûn. Kita temukan empat kali istilah ini pada tiga ayat yaitu surah  [9]: 100, surah [23]: 61 dan surah [56]: 10 dua kali.
Berikut ini kita ungkapkan tafsir ayat tentang tiga kelompok tersebut secara global berdasarkan pandangan para mufassir.
Ukuran :        10,5 x 14,5 cm. (Edisi Fotocopy)
Tebal :           viii + 260 hal.
Harga :           Rp. 50.000,-


Untuk pemesanan hubungi: Abi Tami, HP. 081312322631, 08164203928, WA. 081312322631.

About

Pages

Most Trending