Minggu, 11 Desember 2016

IJTIHAD : ANTARA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL



Di kalangan masyarakat Jawa, AGAMA, berdasar pada praktek keseharian, sering diplesetkan menjadi “ageman” (pakaian). Sebagai pakaian tentu saja agama tergantung pada yang memakainya. Manakala dia suka dipakailah pakaian itu terus menerus. Sebaliknya jika dirasa sudah ketinggalan jaman boleh jadi pakaian itu dilepas dan disimpan di almari. Atau ketika udara panas pakaian itu dilepas untuk sementara dan digantungkan di dinding.
Karena agama diidentikkan dengan pakaian, tak heran jika di kalangan masyarakat mudah terjadi perpindahan agama. “Apa salahnya memakai baju U Can See kalau memang lagi mode”, begitu kurang lebih kata mereka. Disaat lain ia lepas “baju” agamanya karena berat menyandangnya, misalnya ketika diperintahkan zakat atau menyembelih qurban. Terkadang agama juga sangat diperlukan, misalnya untuk men-justifikasi keinginannya berpoligami.

Rabu, 07 Desember 2016

MEMBANGUN RUMAH YANG DICINTAI ALLAH, DICINTAI OLEH RASUL DAN DICINTAI SELURUH MANUSIA



Alangkah bahagianya memiliki rumah yang dicintai Allah, dicintai RasulNya dan juga dicintai seluruh ummat manusia. Rumah tersebut akan dapat terwujud manakala didalamnya tinggal orang-orang atau keluarga yang senantiasa meningkatkan ketaqwaannya kepada Allah Swt.
Banyak sekali hal yang harus dilakukan agar rumah dan rumah tangga seorang muslim memenuhi kriteria tersebut. Ada penghargaan kepada sesama anggota keluarga, ada adab-adab yang harus dikembangkan, ada doa-doa di setiap kesempatan, ada semangat beribadah dan meningkatkan ilmu setiap saat dst. Namun yang paling penting dasar dari semuanya itu yaitu tegaknya akidah Islamiyah.
Kalau kita meneliti dan merenungkan al-Qur ân dan al-Hadîts, teristimewa yang berhubungan dengan Akidah dan Keimanan, maka kita akan menemukan dan memperoleh saripati ajaran Islam pada kalimah yang terkenal dengan Syahadatain atau Dua Kalimah Syahadat. Banyak sekali hadis-hadis nabi yang mengungkap dan mengarahkan kearah itu, mulai dari Ma’rifatullâh, dan Ma’rifat al-Rasûl yang puncaknya Syahadatain.

Kamis, 24 November 2016

AT TA'QIBAT - Doa-Doa Harian dan Doa-Doa Ba'da Shalat



Salah satu ciri syariat Islam adalah dzikir. Kedudukan ahli dzikir disejajarkan dengan laki-laki dan perempuan yang beriman, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatan, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, dan laki-laki serta perempuan yang bersedekah dst.
Laki-laki dan wanita yang banyak melakukan dzikirullah. Allah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besarQS. Al Ahzab (33): 35.

Didalam riwayat disebutkan bahwa seseorang datang kepada Nabi dengan nada mengeluh, "Ya Rasul Allah, syariat Islam itu banyak, telah memberatkan kami, tunjukanlah satu pintu, dengannya itu kami dapat memperoleh semuanya!”. Rasul Saw. menjawab, "Basahi lidahmu dengan dzikir kepada Allah Swt".

Kamis, 10 November 2016

BAHAYA TAKFIRI (MENGKAFIRKAN SESAMA UMMAT ISLAM)



Fenomena “Takfir” (mengkafirkan orang Islam) itu bukanlah fenomena baru. Praktek takfir telah ada sejak zaman ulama salaf dulu. Hanya saja, masalahnya sekarang adalah banyak di kalangan pelajar atau penuntut ilmu yang terlalu cepat mengkafirkan saudara muslim lainnya, tanpa perhitungan.
Dalam istilah syar’i disebut dengan “Al-Ghuluw fi Al-Takfiir” [الغلو في التكفير], terlalu terburu-buru dan tergesa-gesa (mengkafirkan orang lain) hanya karena berbeda pandangan dalam beberapa hal syariah. Atau, mungkin sebagian menganggap sesuatu itu adalah perkara ushuli (fundamental) sedang yang lainnya tidak mengatakan demikian.

Senin, 07 November 2016

PILIHANKU: JALAN LURUS MENUJU MAKRIFULLAH DALAM PERSPEKTIF AL-QURÂN DAN AL-HADÎTS


Buku ini saya susun setelah beberapa tahun menyampaikan Paket-Paket Perbandingan Mazhab Fikhi, jamaah banyak bertanya-tanya, baik langsung maupun lewat SMS atau dialog-dialog lewat RRI dan Kulliah Makrifatullah lewat TV, pak Kiyai itu pilihan mazhabnya apa? Apakah Kiyai itu Syiah, Sunni atau Khawarij atau ‘Ibadiyah? Apakah Kiyai itu pengikut mazhab Ja’far al-Shâdiq, pengikut mazhab Abu Hanifah, pengikut mazhab Imam Malik, pengikut mazhab Syafi’i atau pengikut mazhab Imam Ahmad bin Hanbal? Atau tanpa mazhab, atau mazhab Ukhuwah?

Sebagai Muballigh, yang sering dikaitkan dengan nama Ulama atau Kiyai karena memimpin Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren, bukan saja di Bandung, tetapi juga di beberapa daerah di Indonesia, maka fitnah sangat banyak sekali datang bertubi-tubi tidak henti-hentinya, lebih-lebih ketika menjadi anggota DPR RI 1999 s/d 2004, dan mampu membangun Pondok Pesantren di Aceh, Nias, Solok Selatan, Parung Kuda Sukabumi, Kabupaten Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan dan di Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara.

KHURUJ MENGUNJUNGI TEMPAT BERSEJARAH UMMAT ISLAM DI MESIR, SUDAN, SURIAH DAN IRAN

Khuruj mengunjungi tempat-tempat bersejarah Islam yang banyak dilakukan umat Islam beberapa tahun terakhir ini, minimal didorong oleh dua hal,
1.    Melonjaknya jumlah calon jamaah haji di tanah air melebihi kuota yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi. Hal ini menyebabkan orang-orang yang pernah pergi haji mengalihkan ziarahnya untuk umrah dan dilanjutkan dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah Islam tersebut.
       Bahkan akhir-akhir ini ketika jamaah umrah pun membludak, ditambah dengan adanya renovasi Masjidil Haram, maka banyak yang menyediakan paket mengunjungi tempat-tempat ziarah ini tanpa disertai umrah.
2.    "Huru-hara" dalam negeri pemerintah Amerika Serikat yang berbuntut dihentikannya untuk sementara pemberian visa, menyebabkan orang-orang yang hendak berlibur ke negeri Paman Sam mengalihkan obyek liburannya.

Minggu, 21 Agustus 2016

Sejarah Kurban

Kurban adalah ibadah yang sangat penting dalam sejarah kemanusiaan, sejak Adam ‘a.s., dimana putranya Qabil dan Habil pelopor pertama dalam ibadah kurban. Memahami sejarah kurban ini akan memberikan wawasan dalam pelaksanaan kurban itu. Kemudian muncul dalam sejarah Ibrahim ‘a.s. yang mengurbankan Ismail ‘a.s. sebagai pelanjut dan mata rantai sejarah kurban didalam Islam.

Banyak pelajaran yang kita peroleh dari sejarah kurban ini, dan selanjutnya Muhammad Saww sebagai Nabi terakhir dan penutup Rasul-rasul sebelumnya telah meletakkan dasar-dasar, landasan dan hukum yang lengkap serta hikmah-hikmah dari pelaksanaan kurban itu, dengan istilah dan pelaksanaan yang berbeda-beda. Didalam al-Qur ân kita temukan istilah al-Qurbân, al-Udhhiyah, al-Hadyu, al-Nahr, al-Nusuk dan al-Dam, al-Kifârat serta al-Fid yah.

Selasa, 02 Agustus 2016

Yerusalem dari Masa ke Masa

Kota yang terpadat cacatan sejarahnya di dunia ialah Yerusalem, karena disinilah munculnya aneka peradaban, tetapi disini pula pusatnya kebejatan dan kebengisan dalam catatan sejarah, pusat sistem dominasi, yaitu penindasan politis, eksploitasi ekonomi dan legitimasi agama.
Membaca buku yang ada dihadapan pembaca ini, sekaligus mengungkap sejarah dunia, sejarah pertarungan kekuasaan dunia, dari penguasa-penguasa rakus dan zalim serta pertarungan agama-agama dunia, Islam – Nasrani dan Yahudi.
Tulisan ini kami persembahkan kepada kaum muslimin, terutama generasi muda, karena Yerusalem dengan Masjid al-Aqsha yang dengan gamblang dan tegas tercantum dalam al-Qur ân, sedang dengan nama Masjid saja, itu menunjukkan bahwa Yerusalem yang ditempati Masjid al-Aqsha, adalah milik kaum muslimin, yang harus diperjuangkan oleh kaum muslimin sedunia untuk mengembalikan masjid ini ke pangkuan kaum muslimin, karena pada saat ini, berada dibawah kekuasaan Israel. Sudah lima kali mengunjungi Yerusalem, tetapi baru yang keempat dan kelima, dapat salat dengan tenang di Masjid al-Aqsha ini, dan tiga kali tidak dapat sama sekali karena kondisi yang kacau, dibawah kekuasaan Zionis, atau kekuasaan peralihan.
Mudah-mudahan, generasi muda Islam sedunia menyadari, berjuang untuk memiliki syarat-syarat dalam al-Qur ân untuk dapat kembali merebut Masjid al-Aqsha, hingga berada dibawah naungan Islam dan kaum muslimin, yang dalam sejarahnya, teraman bagi agama-agama lain menjalankan agamanya.

Ukuran : 14,5 x 20,5 cm (Full Color).
Tebal : viii+222 hal.
Harga : Rp. 80.000,- 

Pemesanan, silahkan hubungi :
Abi Tami  (Muhammad Haitami)
HP/WA 081312322631

Selasa, 24 Mei 2016

Al ’Ilaj bil Quran: PENGOBATAN DAN PENYEMBUHAN DENGAN AL-QUR ÂN



Semula, “Berobat dengan al-Qurân” ini merupakan satu bab dari buku “Ta’dzîm al-Qur ân”, satu cabang dari cabang Iman yang kesembilan belas. Tetapi karena halamannya sangat banyak sekali sehingga bukunya sangat tebal, maka al-‘Ilâj bi al-Qur ân ini kami pisahkan penerbitannya. Al-‘Ilâj bi al-Qurân adalah satu bagian dari ke Agungan al-Qur ân sejak Rasulullah Saww sampai sekarang ini. Sudah banyak sekali kitab-kitab yang dikarang oleh ulama-ulama sejak dahulu sampai sekarang. Dari al-Qur ân ini pulalah timbul dalam sejarah Islam Al-Thibbu al-Nabawi, yaitu Pengobatan cara Nabi yang Ibnu al-Qayyim al-Jauziyah dibagi kepada:

Pertama      : Pengobatan Ilahiyah.
Kedua        : Pengobatan Thabi’iy/Alamiah.
Ketiga        : Kombinasi Ilahiyah dengan Thabi’iy / Alamiah.

Al-‘Ilâj bi al-Qur ân disini ialah pengobatan Ilahiyah, dimana kami ingin mempertunjukkan kepada pembaca betapa agungnya al-Qur ân itu. Banyak hadis-hadis Nabi yang kita temukan yang menunjukkan hal itu yang para pembaca akan menemukan dalam buku ini. Dalam beberapa hal, disini kami ikut sertakan juga perpaduan antara Ilahiyah dan Thabi’iy, walaupun kami sudah menyusun buku Thibbu al-Nabawi yang ditekankan pada Thabi’i, tetapi belum sempat kami terbitkan. Perlu pula diketahui bahwa salah satu dari Kemu’jizatan al-Qur ân ini ialah kemukjizatannya dalam pengobatan. Didalam kitab Ensiklopedia Mukjizat al-Qur ân dan Hadis, ada 10 macam kemukjizatan al-Qur ân, satu diantaranya ialah Kemukjizatan Obat-obatan dan Makanan.
Sedang Dr. Jamal Elzaky didalam kitabnya “Fushûl fi Thibb al-Rasûl”, beliau mengungkapkan bahwa al-Qur ân itu sebagai obat karena:
1.    Pengaruh lantunan ayat al-Qur ân terhadap sel-sel tubuh,
2.    Pengaruh suara al-Qur ân terhadap jantung.
3.    Pengaruh suara al-Qur ân terhadap kulit,
4.    Pengaruh suara al-Qur ân terhadap pertumbuhan janin,
5.    Al-Qur ân sebagai obat bagi tubuh dan jiwa manusia.

Dari sinilah rahasia rukyah dan tadarrus al-Qur ân terhadap pengobatan.

Ukuran : 14,5 x 20,5 cm.
Tebal : 148 hal.
Harga : Rp. 35.000,-
Pemesanan, silahkan hubungi :
Abi Tami  (Muhammad Haitami)
HP/WA 081312322631

Sabtu, 14 Mei 2016

MA'RIFATULLAH

Istilah ma’rifatullah mulai dikenal, dan pengertiannya pun mulai difahami. Mudah-mudahan aplikasinya pun dapat terlaksana sehingga ketenteraman dan ketenangan jiwa dapat diraih, kesejahteraan masyarakat dapat tercipta, dan rida Allah dapat diperoleh dalam surga jannâtun na’îm.

Buku ini diharapkan menjadi pemandu hidup untuk meraih nikmat beragama, aman dan tenteram dalam pergaulan di tengah era globalisasi, karena tidak ada lagi yang ditakuti kecuali Allah swt. Diharapkan juga sebagai suatu usaha untuk mengurangi atau memberantas korupsi dan sebangsanya, pornografi, pornoaksi, pornosuara, narkoba serta kerusuhan yang sangat marak akhir-akhir ini. Semuanya ini adalah bibit yang subur untuk meruntuhkan bangsa dan negara yang kita cintai.

Jumat, 13 Mei 2016

Mufarriju al-Kurûb wa Mufarrih al-Qulûb

Dalam Era Globalisasi saat ini, dimana kehidupan tenggelam dalam materialisme,  dan nilai-nilai spiritual mengalami penurunan, maka muncullah manusia-manusia stress, dan aneka psikosomatik karena faktor-faktor psikologi. Hal ini karena pudarnya makrifatullah, serta keringnya nilai-nilai spiritual di kalangan kaum muslimin dan muslimat yang sibuk serta tenggelam dalam kehidupan duniawi.
Menghadapi situasi dan kondisi semacam ini, kami sengaja mengumpulkan doa-doa singkat, yang digunakan oleh nabi-nabi Allah, dalam menghadapi kesulitan dan tantangan, yang kami beri nama:
Mufarriju al-Kurûb wa Mufarrih al-Qulûb = Kunci-kunci Kelapangan dan Pembuka Kesejukan Hati.

 Buku ini kami cetak sebagai buku saku, sehingga dapat dibawa kemana-mana dan digunakan sebagai doa-doa tambahan setiap sesudah salat, atau disaat sedang menghadapi kesulitan. Dalam berdoa, perhatikanlah adab-adab berdoa, diantaranya usahakan:

1.  Niat yang ikhlas.
2.  Usahakan ada wudhu’.
3.  Paling utama sesudah salat, baik salat wajib atau salat sunnat.
4.  Jika sudah hafal, boleh berdoa dengan jahar, atau kedengaran sendiri, ataupun berdoa dalam hati, atau dengan sir.
5.  Usahakan, memahami makna doa-doa ini, minimal global, tapi paling utama makna-makna perkata, perkalimat, dan memahami secara hakiki.
6.  Hendaknya meningkatkan taqarrub/pendekatan diri kepada Allah dengan penuh roja’/penuh harap kepada Allah, serta bertawakkal dan sabar terhadap aneka musibah.
7.  Doa-doa ini dapat juga dijadikan zikir, wirid, lebih-lebih dikala menghadapi ancaman atau gangguan, yang jumlahnya tidak terbatas sesuai dengan kemampuan dan situasi. Dimulai dengan membaca al-Fatihah, terus membaca selawat:
Ya Allah, limpahkanlah selawat kepada Muhammad  dan keluarganya, dan limpahkanlah  kelapangan dan kemudahan,  serta keluar dari segala kesulitan, dan limpahkanlah kepadaku rezeki yang sudah diperhitungkan, dan rezeki yang belum diperhitung-kan”, (Minimal 1x atau 10x atau 100x)

Silahkan, selamat beramal dengan penuh taqarrub kepada Allah, kami turut mendoakan semoga sukses dalam perjuangan dunia dan selamat sejahtera di akhirat nanti. Amin.

Ukuran : 6 x 8 cm (full colour)
Tebal : 48 hal.
Harga : Rp. 20.000,- 

Pemesanan, silahkan hubungi :
Abi Tami  (Muhammad Haitami)
HP/WA 081312322631

Selasa, 10 Mei 2016

SEJARAH SELAYAR Rakyat Bersatu Mengusir Penjajah



Menelusuri sejarah Selayar adalah melihat bagaimana rakyat bersatu, melihat lahirnya tokoh-tokoh pemimpin, dan pasang surutnya perjuangan. Bukan saja perjuangan mengusir kolonial, namun juga perjuangan penyebaran dan penegakan Islam, tumbuh berkembangnya organisasi Islam dan kiprah para pemimpin perjuangan maupun pemimpin Islam.

Sejarah Selayar nampak begitu menonjol dan semarak karena posisi geografis Selayar yang merupakan sebuah pulau kecil, terpisah dari pulau besar Sulawesi. Menjadi pertanyaan, mengapa penjajah “bernafsu” menguasai sebuah pulau kecil, tentu karena potensinya yang luar biasa.

Karena merupakan sebuah pulau kecil yang tidak mungkin minta bantuan dari daerah lain, maka saat dijajah Belanda maupun Jepang, serentak seluruh rakyat bersatu berjuang mengusir penjajah. Dari persatuan dan perjuangan rakyat semesta itulah sejarah melihat munculnya tokoh-tokoh yang memimpin perjuangan.

Penting untuk diketahui bahwa segala bentuk perjuangan mengusir penjajah itu didasari pada pengamalan ajaran Islam. Hal ini didasarkan pada bukti sejarah masuknya Islam di Selayar yang berdasarkan penelusuran sementara terjadi pada sekitar tahun 1.500 M saat Selayar menjadi bagian dari Kerajaan Buton.
Melihat gigihnya perjuangan para pendahulu, baik dalam penyebaran Islam maupun mengusir penjajah, hendaknya jiwa dan semangat ini bisa diimplementasikan dalam bidang-bidang lainnya, seperti: peningkatan pendidikan, dakwah, pemberdayaan ekonomi, sosial dll.

Ukuran : 14,5 x 20,5 cm.
Tebal : 220 hal.
Harga : Rp. 55.000,- 

Pemesanan, silahkan hubungi :
Abi Tami  (Muhammad Haitami)
HP/WA 081312322631

Senin, 09 Mei 2016

Tafsir Ayat-Ayat Haji Antara Ahlu al-Sunnah (Sunni) dan Ahlu al-Bait (Syiah)



Alhamdulillah dengan rahmat dan hidayah Allah Swt, kami telah menyusun Tafsir al-Qur ân Lintas Mazhab, yang membahas ayat-ayat yang berkenaan dengan ibadah haji, yang dicetak berulang kali 15 kali sejak 1993. Tak dimungkiri, para fuqahâ lelah banyak membahas ibadah haji dan aspek fiqh sesuai dengan mazhabnya masing-masing. Namun, me­reka pada umumnya bertolak dari hadis-hadis nabi Saww dan kurang menonjolkan ayat Qur ân-nya. Akibatnya, ummat kadang melaksanakan haji lepas dari kendali utamanya yaitu ayat-ayat al-Qur ân. Hal ini tak pelak melahirkan perbedaan dalam tata cara ibadah - meski yang terdapat dalam cabangnya atau rantingnya saja. Jika kita perhatikan secara saksama, banyak riwayat yang bertentangan, baik yang masih mungkin untuk ditarjih (diunggulkan) maupun yang harus ditolak salah satunya. Dan, ummat pun kadang bi­ngung menghadapi perbedaan pendapat, dan bahkan berselisih atas suatu kesimpulan fikhi yang amat tajam.
Untuk lebih mendalami pemahaman Haji dari aspek riwayat, maka saat ini kami menyusun Haji berdasarkan riwayat Ahlu al-Bait (Syiah), dan riwayat Ahlu al-Sunnah (Sunni), langsung kepada ayat-ayat al-Qur ân. Naskah ini adalah terjemahan dari kitab:  اَلْحَجُّ فِي الْقُرْآنِ(Haji dalam Al-Qurân), تَحْقِيْقُ مُعَاوِنِيَّةِ شُئُوْنِ التَّعْلِيْمِ وَالْبُحُوْثِ الْإِسْلاَمِيَّةِ فِي الْحَجِّ, yang diterbitkan oleh Urusan Pendidikan dan Haji Iran, yang diterbitkan tahun 1414 H. Terjemahan ini adalah ringkasan dari kitab tersebut, karena isinya terdiri dari aneka riwayat yang sangat banyak sekali, baik riwayat Sunni, maupun riwayat Ahlul Bait atau Syiah. Kitab ini saya temukan disebuah toko kitab, ketika bertugas studi banding tentang UU Wakaf di Teheran thn 2003.
Memahami haji secara langsung dari al-Qur ân dan Hadis berdasarkan riwayat baik dari Ahlu al-Sunnah maupun dari Ahlu al-Bait akan memberikan wawasan yang luas. Dengan wawasan kita yang luas, maka kita tidak akan pusing melihat perbedaan:

1.    Ihthiyäth, sikap kehati-halian dengan memilih pendapat yang paling aman.
2.    Mengutamakan dan mendahulukan al-Qur ân dari pada hadis.
3.    Menerapkan hukum berdasarkan situasi dan kondisi karena haji dalam pelaksanaannya memiliki berbagai alternatif.

Dengan melode ini ukhuwah dapat terjaga, dan jiwa ujub (merasa benar sendiri) dapat dihindarkan. Mudah-mudahan para pembaca - khususnya jamaah haji-memperoleh infor­masi yang luas melalui buku ini. Dengan informasi ini, wa­wasan haji bertambah luas, dan mereka dapat melaksanakan ibadah haji dengan hati yang mantap serta memahami dan menghayati ilmunya. Dan, inilah salah satu syarat menuju haji yang sarat kebaikan dan di­terima oleh Allah Swt (Mabrûr).
Dengan wawasan ibadah haji berdasarkan riwayat Ahlu al-Sunnah dan Ahlu al-Bait itu akan membuka ilmu dan wawasan kita, sehingga terjadi pencerahan dalam merealisasikan wahdah dan ukhuwah Islamiyah.

Ukuran : 14,5 x 20,5 cm.
Tebal : 168 hal.
Harga : Rp. 40.000,- 

Pemesanan, silahkan hubungi :
Abi Tami  (Muhammad Haitami)
HP/WA 081312322631

Minggu, 01 Mei 2016

BEROBAT DENGAN AIR



Buku ini membahas seputar air dan pengobatannya berdasarkan Al Quran dan as sunnah. Kemajuan Teknologi tentang air semakin berkembang dengan pesat. Penelitian demi penelitian tentang air semakin banyak dan tentu lebih menguatkan akan kemukjizatan air dan terapinya.
Banyak sekali masalah penyakit penyakit yang sulit disembuhkan, namun sejatinya setiap orang membutuhkan air yang cukup, tanpa pengobatan dengan air, maka kesembuhan tidak akan didapat. Karena manusia tercipta dari 80 persennya air maka pengobatan yang terbaik adalah mengisi air air yang kurang dalam tubuh kita. Tidak ada satupun mahluk didunia ini yang tidak membutuhkan air, untuk itu agar air ini menjadi terapi bagi setiap pemakainya maka tentunya kita harus tahu bagaimana caranya, Sehingga pengobatan ini adalah terapi yang paling mudah, murah dan berkah.

Ukuran : 14,5 x 20,5 cm.
Tebal : 104 hal.
Harga : Rp. 25.000,- 

Pemesanan, silahkan hubungi :
Abi Tami  (Muhammad Haitami)
HP/WA 081312322631

About

Pages

Most Trending